Bimbingan Teknis Kurikulum 2013

Dua hari ini, saya diminta oleh korwil wilayah satu kecamatan Pasar Minggu untuk sharing tentang Kurikulum 2013. Setelah pembagian tugas, kami langsung mempersiapkan materi yang sudah diamanahkan. Tim kami hanya empat orang, terdiri dari ibu pengawas wilayah, dan empat orang guru sebagai instruktur yang berasal dari SDN Pejaten Timur 05, SDN Pejaten Timur 11, dan SDN Pejaten Timur 22. Kegiatan ini dilaksanakan di SDN Pejaten Timur 20, dihadiri oleh 16 kepala sekolah dan hampir 100 orang guru yang tergabung dalam wilayah satu kecamatan Pasar Minggu.

Sebenarnya, kegiatan bimbingan teknis (Bimtek) kurikulum 2013 ini adalah bentuk penyegaran, karena sebagian besar dari peserta sudah pernah tau dan juga melakukan di sekolahnya masing-masing. Namun, selain guru-guru senior, banyak juga yang hadir guru-guru baru yang sangat membutuhkan acara bimtek seperti ini. Selain mamperoleh ilmu baru, kegiatan ini juga menjadi sarana mengingat kembali materi-materi yang pernah didapatnya. Jadi, sangat tepat dan bermanfaat.

Pada kesempatan kali ini, sedikit akan saya sampaikan tentang pengembangan soal ‘hots.’ Kompetensi yang diharapkan adalah meningkatnya pemahaman guru SD tentang konsep penyusunan soal HOTS untuk Pendampingan Kurikulum 2013, dan meningkatnya keterampilan guru SD untuk menyusun butir soal HOTS.


Ada sebuah pertanyaan, mengapa asesmen (penilaian) di Indonesia diarahkan ke model asesmen Higher Order Thinking Skills (HOTS)? Jawabannya adalah, dalam kecakapan Abad 21 yang dibutuhkan antara lain:
1. Kualitas Karakter, yaitu bagaimana menghadapi lingkungan yang terus berubah. Hal yang termasuk di dalamnya seperti iman dan taqwa, rasa ingin tahu, inisiatif, gigih, kemampuan beradaptasi, kepemimpinan, serta kesadaran sosial dan budaya.
2. Kompetensi, yaitu bagaimana mengatasi tantangan yang kompleks. Dalam hal ini termasuk berpikir kritis (memecahkan masalah), kreativitas, komunikasi, dan kolaborasi.
3. Literasi dasar, yaitu bagaimana menerapkan keterampilan inti untuk kegiatan sehari-hari, seperti baca tulis, berhitung, literasi sains, literasi informasi teknologi dan komunikasi, literasi keuangan, serta literasi budaya dan kewarganegaraan.

Hasil PISA tahun 2012 menyatakan bahwa mayoritas siswa Indonesia usia 15 tahun belum memiliki literasi dasar (membaca, matematika, sains). Sungguh memprihatinkan sekali. Dan ini merupakan tantangan pendidikan saat ini.

Dalam pembuatan soal, yang harus diperhatikan salah satunya adalah level kognitif, terdiri dari:
1. Pengetahuan dan pemahaman, yaitu mengukur pengetahuan faktual, konsep, dan prosedural.
2. Aplikasi, yaitu menggunakan pengetahuan faktual, konsep, dan prosedural tertentu pada konsep lain dalam mapel (mata pelajaran) yang sama atau mapel lainnya, dan menggunakan pengetahuan faktual, konsep, dan prosedural tertentu untuk menyelesaikan masalah kontekstual (situasi lain).
3. Penalaran, yaitu menggunakan penalaran dan logika untuk; mengambil keputusan (evaluasi), memprediksi & refleksi, serta menyusun strategi baru untuk memecahkan masalah.

Hots memiliki pengertian, kemampuan berpikir yang tidak sekadar mengingat (recall), menyatakan kembali (restate), atau merujuk tanpa melakukan pengolahan (recite). Soal-soal HOTS dapat mengukur kemampuan antara lain; transfer satu konsep ke konsep lainnya, memproses dan menerapkan informasi, mencari kaitan dari berbagai informasi yang berbeda-beda, menggunakan informasi untuk menyelesaikan masalah, serta menelaah ide dan informasi secara kritis.

Soal hots juga memiliki karakteristik, seperti mengukur kemampuan berpikir tingkat tinggi serta meminimalkan aspek mengingat dan memahami, berbasis permasalahan kontekstual, stimulus menarik, tidak Familiar, dan kebaruan.

Kadangkala, kita menganggap bahwa soal hots adalah soal yang sulit. Tapi anggapan itu ternyata salah, ‘Difficulty’ is NOT the same as higher-order thinking (hots). Selain itu, mengetahui arti dari kata yang jarang digunakan mungkin sulit, tetapi ini bukanlah Higher-Order Thinking kecuali melibatkan proses bernalar (seperti mencari arti dari konteks/stimulus).

Dalam memyusun soal Hots, harus melalui langkah-langkah berikut, yaitu: menganalisis KD yang dapat dibuatkan soal HOTS, menyusun kisi-kisi soal, memilih stimulus yang menarik dan kontekstual, menulis butir pertanyaan pada kartu soal sesuai dengan kisi-kisi soal, butir-butir pertanyaan ditulis agar sesuai dengan kaidah penulisan butir soal, dan terakhir adalah membuat pedoman penskoran dan kunci jawabannya.

Itulah sekilas tentang kegiatan bimtek kurtilas kali ini, yaitu tentang menyusunan soal hots. Semoga bermanfaat.




4 komentar untuk "Bimbingan Teknis Kurikulum 2013"

  1. Bagus bu, mantap
    Selalu bermanfaat untukq

    BalasHapus
  2. AJO_QQ poker
    kami dari agen poker terpercaya dan terbaik di tahun ini
    Deposit dan Withdraw hanya 15.000 anda sudah dapat bermain
    di sini kami menyediakan 8 permainan dalam 1 aplikasi
    - play aduQ
    - bandar poker
    - play bandarQ
    - capsa sunsun
    - play domino
    - play poker
    - sakong
    -bandar 66 (new game )
    Dapatkan Berbagai Bonus Menarik..!!
    PROMO MENARIK
    di sini tempat nya Player Vs Player ( 100% No Robot) Anda Menang berapapun Kami
    Bayar tanpa Maksimal Withdraw dan Tidak ada batas maksimal
    withdraw dalam 1 hari.Bisa bermain di Android dan IOS,Sistem pembagian Kartu
    menggunakan teknologi yang mutakhir dengan sistem Random
    Permanent (acak) |
    Whatshapp : +855969190856

    BalasHapus