Berlatar di negara Iran, cerita pada film yang berjudul Children of Heaven ini sebenarnya sangat sederhana, hanya mengisahkan tentang sepasang sepatu yang hilang. Tapi justru karena kesederhanaannya itu, film ini mendapat sambutan yang sangat luar biasa dari para penikmat layar kaca di seluruh dunia, termasuk di Indonesia.
Film ini berkisah tentang kakak-beradik yang bernama Ali dan
Zahra. Ali diperankan oleh Amir Farrokh Hashemian merupakan sosok kakak yang sangat
menyayangi adiknya, Zahra yang diperankan oleh Bahare Seddiqi.
Cerita berawal saat Ali sedang berada di tempat sol sepatu. Untuk
yang kesekian kalinya ia ke tempat itu dalam rangka memperbaiki sepatu Zahra.
Ali adalah anak yang rajin. Setiap hari membantu orangtuanya pergi ke pasar untuk
belanja kebutuhan seperti roti dan sayuran.
Pagi itu, setelah selesai memperbaiki sepatu, ia lalu
berbelanja sayur di sebuah kios dan meletakkan barang bawaannya di depan agar
ia mudah memilih kentang yang hendak dibelinya. Ia tidak sadar, saat sedang
sibuk memilih, ada seorang pemulung datang mengambil barang-barang rongsok dan
plastik-plastik di depan kios tersebut. Dan secara tidak sengaja, pemulung
tersebut membawa serta bungkusan sepatu adiknya yang ada dalam kantong plastik
hitam.
Ketika selesai berbelanja, Ali bingung karena ternyata
bungkusan sepatu adiknya sudah tidak ada di tempat ia menyimpannya tadi. Ia pun
mencoba mencari di sela-sela tumpukan kayu karena ia berpikir mungkin sepatu
tersebut terjatuh diantara tumpukan itu.
Saat sibuk mencari, tak sengaja Ali menjatuhkan
barang-barang di kios dan menyebabkan semua barang-barang tersebut hancur
berantakan. Melihat kejadian itu, pemilik kios marah dan mengusir Ali. Ali pun
ketakutan dan pergi meninggalkan pasar dengan perasaan sedih. Ia sedih karena
telah menghilangkan satu-satunya sepatu milik Zahra.
Keluarga Ali tinggal di sebuah rumah kontrakan yang sempit.
Keadaan mereka sangat miskin. Sepatu lama milik adiknya yang sering diperbaiki
dan telah hilang tadi menandakan bahwa orangtua mereka tidak mampu untuk
membeli sepatu yang baru. Karena keadaan yang serba kekurangan, keluarga Ali
juga banyak berutang. Dan, saat Ali sampai di rumahnya, ia mendengar pemilik
rumah berdebat hebat untuk menagih uang sewa kepada ibunya. Hal itu dikarena
keluarganya itu telah menunggak uang kontrakan selama lima bulan.
Ali pun masuk ke rumah. Dilihatnya Zahra sedang mengasuh
adiknya yang kecil. Kemudian Ali ditanya Zahra, apakah sepatunya sudah diambil?
Ali berkata bahwa sepatu sudah diperbaiki dan sudah diambil. Saat Zahra beranjak
dan hendak melihat sepatunya. Ali lalu berkata bahwa sepatu Zahra telah hilang.
Zahra pun menangis sedih. Kemudian Ali memohon kepada adiknya itu untuk tidak
menceritakan hal tersebut kepada orang tuanya. Karena jika mengadu, akan
menambah beban kedua orangtuanya yang sekarang ini sedang menghadapi banyak
masalah.
Akhirnya, mereka pun menyembunyikan peristiwa kehilangan itu.
Mereka melakukan ini karena takut dimarahi. Selain itu, mereka sadar bahwa
orang tua mereka pasti akan tambah susah memikirkan uang dari mana untuk
membeli sepatu yang baru.
Zahra yang sedih menjadi bingung. Jika tidak ada sepatu,
bagimana ia berangkat ke sekolah?
Ali mencoba menghibur dan berjanji akan mencarinya. Ia pun berlari
kembali ke pasar dan mencari sekali lagi sepatu Zahra di kios sayur yang ia
kunjungi tadi. Namun ia tetap tidak menemukannya. (Ya sudah pastilah tidak ketemu,
kan sepatunya sudah terbawa sama si pemulung tadi.)
Malam hari, sambil memecah gula milik temannya, ayah Ali mengomel.
Hal ini dikarenakan ayah mengetahui kalau hari itu ibu telah berdebat dengan
pemilik rumah perihal uang sewa yang menunggak. Kata ayah, itu adalah urusannya,
Ibu tidak perlu ikut campur. Ditambah, hari itu ibu juga telah mencuci karpet
sendiri, padahal kondisi ibu sedang sakit. Ia tidak boleh kerja berat-berat.
Ayah lalu memarahi Ali karena menurutnya, Ali tidak membantu ibunya.
Kemudian Zahra diminta ibu menyuguhkan teh untuk ayah, namun
ia tidak memberikan pot gula karena gula mereka telah habis. Saat ayahnya
menegurnya, Zahra yang masih lugu berkata kalau dihadapan ayahnya banyak gula,
pakai itu saja. Namun ayah menolak dan melarangnya. Ayahnya berkata kalau gula
ini milik orang lain. Jadi mereka tidak boleh mengambilnya. Masyaallah, bahkan
ketika sedang kekurangan gula, mereka tidak mau mengambil secuil gulapun dari
situ.
Nah, sambil melanjutkan belajar, Zahra yang penasaran,
bertanya bagaimana ia besok ke sekolah sementara sepatunya tidak ada. Zahra menuliskan
pesan pertanyaan kepada Ali agar orangtuanya tidak mengetahui. Ali membalas
pesan tersebut, Zahra bisa menggunakan sandal untuk ke sekolah. Zahra yang
kesal mengancam akan memberitahu sang ayah. Namun dilarang oleh Ali.
Lalu Ali mengatur strategi dan menawarkan kepada Zahra agar
ia memakai sepatunya untuk pergi ke sekolah. Kebetulan sekolah mereka berlainan
waktunya. Zahra sekolah di pagi hari dan Ali siang hari. Jadi mereka bisa
bergantian memakai sepatu Ali. Dengan terpaksa Zahra pun setuju.
Posting Komentar untuk "Sinopsis Film Children of Heaven Part 1"