Lepaskan Belenggu Hidupmu

Kali ini saya ingin berkisah tentang seekor hewan yang memiliki tubuh yang sangat besar. Ia juga punya sepasang gading yang membuatnya sering diburu karena nilainya yang sangat berharga. Perawakannya yang gagah dan nampak kuat tidak serta merta membuatnya aman di lingkungan asal tempat hidupnya.

Suatu ketika di sebuah wahana sirkus, lewatlah di depan sekumpulan gajah seorang laki-laki. Lalu ia berhenti tiba-tiba. Ia nampak bingung. Di hadapannya ada sebuah fakta, bahwa hanya dengan seutas tali kecil, binatang besar itu diikat tepat di kaki depannya. Tidak dengan rantai besar ataupun terpenjara pada sebuah kandang yang besar dan kuat.

Sangat jelas sekali bahwa sebenarnya bisa kapan saja gajah tersebut melepaskan diri dari ikatan lalu pergi mencari kebebasan. Walau begitu, mengapakah gajah itu tidak melakukannya? Pikir sang pria sambil memperhatikan sekelilingnya.

Di sudut lain, ia melihat seorang pelatih yang nampak sedang mengusap-usap sang gajah. Dengan rasa penasaran, ia mulai mendekatinya dan bertanya. “Mengapa gajah-gajah itu hanya berdiam diri saja dan tidak berusaha untuk pergi dan melarikan diri?”

Sang pelatih menjelaskan bahwa, gajah-gajah tersebut sudah diperlakukan seperti itu sejak mereka masih kecil. Untuk mengikat mereka, pelatih menggunakan ukuran tali yang sama dengan yang digunakan saat ini. Pada saat itu, tali kecil sudah cukup untuk menahan gajah agar menjadi penurut.

Dan, saat gajah tumbuh menjadi dewasa, dengan tubuh yang semakin besar, mereka dikondisikan untuk percaya bahwa mereka tidak dapat melepaskan diri. Teori tersebut berhasil. Gajah-gajah dewasa percaya bahwa tali tersebut masih bisa menahan mereka, sehingga mereka tidak pernah mencoba untuk pergi dan membebaskan diri.  Demikian penjelasan singkat dari pelatih tersebut.

Hmm, benar juga ya! Sangat masuk akal. Dari raut wajahnya nampak pria tersebut sangat kagum dengan kenyataan yang terjadi di hadapannya. Bisa saja hewan-hewan besar ini pergi setiap saat. Melepaskan ikatan tali yang kecil itu dan kemudian membebaskan dirinya ke alam bebas.

Tetapi kenyataan yang terjadi justru sebaliknya. Gajah-gajah itu terjebak di tempat mereka saat ini. Hal itu dikarenakan telah terpatri dalam diri gajah ketidakmampuan meloloskan diri dari ikatan tali. Mereka percaya bahwa mereka tidak akan pernah bisa. Mencoba kabur adalah hal yang mustahil dan sia-sia untuk mereka lakukan. Demikian mungkin anggapan sang gajah.

Begitu pula yang terjadi pada manusia. Seperti layaknya gajah dalam cerita di atas. Banyak sekali dari kita yang terbelenggu. Merasa terpuruk. Seolah tiada lagi harapan untuk keluar dan lepas dari tali-tali masalah yang sedang dihadapi.

Tali-tali yang membelenggu tersebut dapat berupa masalah utang, persoalan ekonomi, masalah rumah tangga hingga kekhawatiran takut gagal dalam mencapai sesuatu. Hal inilah yang membuat kita bergantung pada suatu keyakinan bahwa kita tidak bisa melakukan hal tersebut. Dan juga  karena sebelumnya, kita pernah mengalami sekali kegagalan.

Allah telah berfirman dalam Al Quran Surat  Al-Baqarah ayat 155 sampai ayat 157, “Dan Kami pasti akan menguji kamu dengan sedikit ketakutan, kelaparan, kekurangan harta, jiwa, dan buah-buahan. Dan sampaikanlah kabar gembira kepada orang-orang yang sabar, (yaitu) orang-orang yang apabila ditimpa musibah, mereka berkata, “Innalillahi wa inna ilaihi roji’un (sesungguhnya kami milik Allah dan kepada-Nyalah kami kembali). Mereka itulah yang memperoleh ampunan dan rahmat dari Tuhannya, dan mereka itulah orang-orang yang mendapat petunjuk.”

Dalam Al Quran Surat Ali Imran ayat 109, Allah juga berfirman: “Dan milik Allahlah apa yang ada di langit dan apa yang ada di bumi, dan hanya kepada Allah segala urusan dikembalikan.”
Jika kita terus berpikir seperti si gajah, kita tidak akan bisa keluar dan terlepas dari masalah tersebut.

Kegagalan merupakan keberhasilan yang tertunda. Ia adalah proses dan bagian dari pembelajaran. Kita tidak boleh menyerah untuk terus berjuang mencapai  kualitas hidup terbaik kita.
Yakinlah, “Sesungguhnya Allah tidak akan mengubah keadaan suatu kaum sebelum mereka mengubah keadaan mereka sendiri.” Demikian firman Allah dalam Al Quran surat Ar-Ra’d ayat 11.

Jadi, apa sebenarnya yang harus kita lakukan? Sebagai orang beriman, seharusnya kita tidak usah peduli seberapa sering orang lain menahan kita untuk keluar dari persoalan dan masalah-masalah hidup.

Kita hanya harus yakin dan percaya bahwa masalah kita hanyalah sebesar tali kecil yang mengikat di salah seekor gajah yang besar. Apalagi kita punya Allah. Tempat bersandar dan menyerahkan segala gundah gulana. Dengan selalu berikhtiar dan berdoa, Allah akan senantiasa melimpahkan rahmat dan karunia-Nya.




Posting Komentar untuk "Lepaskan Belenggu Hidupmu"