Solusi Untuk Penderita Epilepsi Usia Sekolah

Di postingan sebelum ini, saya menulis tentang kenali penyebab epilepsi atau ayan. Epilepsi ini dapat diderita oleh berbagai usia. Anak dan dewasa, semua berisiko. Terutama mereka yang mengalami kelainan aktivitas otak atau yang merupakan keturunan dari keluarga penderita epilepsi.

Jika penyakit epilepsi ini diidap oleh anak usia sekolah, maka semua aktivitasnya akan terganggu. Anak akan mengalami kesulitan dalam mengikuti pembelajaran dikarenakan keadaannya yang sering sakit, sering mengalami kejang, dan keharusan minum obat-obatan, serta gangguan pola tidur yang waktunya selalu berubah-ubah. Hal ini mengakibatkan dirinya lelah saat di sekolah. Sehingga tertinggal dalam hal belajar dari teman-teman sebayanya di kelas.

Anak-anak dengan epilepsi ini akan menghadapi masalah pembelajaran, antara lain dalam hal:

1. Akademis
Karena anak sering kejang, ia akan sering lelah dan tidak dapat fokus. Sehingga ia akan kesulitan untuk membaca, menulis, dan berhitung. Padahal ini adalah kemampuan dasar dari belajar.

2. Bahasa
Dalam berbahasa anak akan kesulitan dalam memahami, berbicara dan berkomunikasi.

3. Perhatian dan konsentrasi
Karena adanya masalah di otak, anak seperti kurang memerhatikan, hiperaktif, atau bahkan keduanya. Ia hanya dapat berkonsentrasi pada waktu-waktu tertentu dan singkat.

4. Kelambanan
Karena kondisinya, anak penderita epilepsi memerlukan waktu yang lebih lama untuk memproses informasi baru atau menyelesaikan tugas dibanding dengan anak-anak lainnya.

5. Ingatan
Anak-anak penderita juga mudah lupa. Jika anak dapat mempelajari suatu topik berulang kali, namun tidak mengingatnya pada keesokan hari. Apalagi setelah mengalami kejang, ia tidak dapat mengingat apa yang terjadi sebelumnya.

Untuk membantu anak yang menderita epilepsi dalam belajar, perlu dilakukan tindakan dalam menyediakan informasi, mengidentifikasi masalah dan keunggulan si anak. Yaitu dengan melakukan penilaian psycho educational atau tes neuropsychological.

Selain itu, anak yang epilepsi memerlukan program belajar yang terstruktur dengan baik. Pembelajaran dilakukan dengan menggunakan instruksi langsung, satu persatu, dan secara detail. Sehingga anak akan lebih memperhatikan dan mengingat pelajaran.

Hal yang juga perlu dilakukan adalah lebih banyak bicara dengan anak tentang pengalamannya di sekolah dan kesulitan yang dialami. Dengan demikian, akan membantu kita untuk mengetahui perasaannya, mengerti situasinya dan kita tau cara membantu mengatasi masalahnya.

Hal penting lain yang harus dilakukan adalah, kumpulkan dukungan dari tim perawat epilepsi, guru-guru di sekolah, organisasi epilepsi dan kelompok lainnya. Ciptakan lingkungan yang mendukung di sekolah, mulai dari guru dan teman sekelasnya. Agar dapat membantu anak meningkatkan potensinya dalam belajar.

Untuk kegiatan di sekolah, orang tua dapat mendiskusikan dan mengajukan beberapa saran berikut kepada bapak ibu guru;

1. Memasang jadwal harian yang dapat diikuti anak secara visual
2. Menggunakan alat visual, seperti grafik dan ilustrasi, jika anak memiliki masalah dengan memori visual atau visual-spasial
3. Mengunakan bantuan fisik, seperti menunjuk atau menutup sebagian dari halaman buku
4. Menggunakan teknik “berhenti dan berpikir” yang dapat mengajari anak mengawasi perilaku dan berpikir sebelum melakukan sesuatu
5. Menggunakan format yang konsisten untuk instruksi
6. Menggunakan audiobook
7. Memberikan waktu tambahan untuk tes dan tugas, serta memberi waktu tambahan untuk anak merespon di kelas
8. Menetapkan peraturan dan ekspektasi yang jelas di kelas
9. Menempatkan anak di bagian depan kelas untuk membantunya fokus dan menghindari distraksi
10. Memberikan pengajaran khusus
11. Memeriksa anak setiap harinya untuk melihat bagaimana kondisi dan perasaannya
12. Menggunakan kata kunci atau kalimat untuk menarik perhatian anak
13. Memberikan lebih sedikit tugas tertulis
14. Menyediakan bantuan tambahan di area yang bermasalah
15. Meminta anak untuk mengulangi instruksi, untuk memastikan ia mengerti instruksi
16. Membuat cara pembelajaran yang dimodifikasi
17. Membuat sistem di mana murid lainnya di kelas dapat menjadi tutor untuk anak

Sementara, untuk kegiatan di rumah, guru atau pihak sekolah dapat memberi rekomendasi. Misalnya dengan menciptakan lingkungan yang kaya akan bahasa dan angka. Semua yang dapat mendukung pembelajaran. Seperti membaca cerita dan menghitung bersama, mengerjakan soal matematika, dan membaca buku.

Semoga, dengan upaya yang dilakukan, kita dapat membantu anak menemukan bakat dan keterampilannya. Tetaplah fokus pada keberhasilan anak. Jangan lupa selalu berikan kesempatan pada anak untuk menunjukkan kemampuannya. Sehingga anak epilepsi juga dapat tumbuh dan berkembang secara baik sesuai harapan.

1 komentar untuk "Solusi Untuk Penderita Epilepsi Usia Sekolah"

  1. Saudaraku ada yang sakit epilepsi, artikelnya penuh manfaat terimakasih

    BalasHapus