Dengan warna-warni yang menarik, aroma dan rasa yang khas, membuat sirop lekat dihati. Hampir semua orang pernah menikmati. Banyak jenis minuman segar ditambahkan sirop.
Selain sebagai pemanis, sirop juga membuat minuman menjadi lebih menarik karena warnanya.
Terlepas dari pandangan bahwa sirop tidak baik bagi kesehatan dikarenakan kandungan gula, pewarna dan pengawet buatannya, ada beberapa pelajaran yang dapat diambil dari sifat-sifat sirop.
Pelajaran pertama. Seperti kita tau, sirop tercipta sebagai benda cair, yang menjadi salah satu karakteristiknya adalah menyesuaikan bentuk sesuai dengan wadahnya. Jika disimpan di botol, bentuknya seperti botol, jika disimpan di gelas, akan seperti gelas.
Sebagai manusia, dimanapun kita tinggal, ada baiknya kita mengikuti aturan, tata krama, adat dan norma yang berlaku di lingkungan yang menjadi wadah atau tempat kita tinggal.
Tidak bisa seenaknya sendiri melakukan hal-hal yang disuka, tanpa peduli kenyamanan masyarakat lainnya. Seperti pepatah yang mengatakan, dimana bumi dipijak, disanalah langit dijunjung. Kurang lebih seperti itu.
Pelajaran kedua adalah, ketika dicampurkan pada berbagai jenis minuman seperti sup buah, es campur, es teler, dan yang lainnya, sirop bersedia meleburkan dirinya. Dengan ikhlas dan suka rela memberikan rasa manis pada minuman tersebut.
Seperti hadits yang diriwayatkan oleh Ath Thabrani yang menyatakan bahwa, sebaik-baik manusia adalah yang bermanfaat bagi orang lain. Dari sirop, minuman yang dibuat akan mendapatkan rasa manis, segar dan warna yang menarik.
Oleh karena itu, kita bisa belajar dari sirop. Apakah dengan hadirnya kita, baik di lingkungan masyarakat maupun di lingkungan kerja, kita sudah memberikan kontribusi positif dan kebermanfaatan bagi orang lain? Jawabannya ada pada diri kita masing-masing.
Lanjut pelajaran ketiga. Sirop memiliki aneka warna dan esens rasa yang khas. Walau tercampur, ia akan tetap menampilkan warna dan esens rasa pada jenis minuman yang dicampurnya tersebut.
Nah, sebagai bagian dari masyarakat, kita diwajibkan untuk berbaur dan bersosialisasi, namun harus tetap memegang prinsip teguh dari apa yang kita imani dan yakini.
Sehingga kita tidak jatuh pada kesesatan pemikiran jahiliyah dan bisa tetap bertahan di tengah lingkungan yang semakin pudar akal sehatnya.
Wallahu’alam..
Posting Komentar untuk "Belajar Dari Manisnya Sirop "