Tanpa Disadari, Ramadhan Telah Menghampiri

Saat sedang berada di kelas, beberapa hari yang lalu murid-murid saya, murid kelas satu di sebuah SD negeri di daerah Pasar Minggu ramai-ramai bertanya. “Bu Rusmi, sebentar lagi bulan puasa ya..?”

Saya langsung menjawabnya, “Iya nak, sebentar lagi bulan puasa.. Coba, siapa yang mau puasanya full” tanya saya selanjutnya. Murid saya menjawab dengan semangat, “Saya bu.. saya bu.. saya mau puasanya full..!” Duh, senangnya lihat mereka begitu antusias.

Tak berapa lama, waktu istirahat tiba, sebagian murid-murid bernyanyi riuh rendah. Dengan mimik lucunya mereka membawakan lagu yang senantiasa terdengar ketika menjelang datangnya bulan suci Ramadhan.

Bunyi syairnya kurang lebih seperti ini, “Ramadhan tiba, Ramadhan tiba, Ramadhan tiba” biasanya, lanjutan dari lagu tersebut adalah, “Marhaban ya Ramadhan, Marhaban ya Ramadhan,” dan seterusnya.

Tapi tidak dengan murid-murid saya ini. Sambil bermain, mereka menyanyikan lanjutan lagu dengan syair yang agak berbeda. Sekilas saya menyimaknya. Setelah syair “Ramadhan tiba..”, mereka melanjutkan dengan kata-kata “Tiba-tiba Ramadhan, tiba-tiba Ramadhan, tiba-tiba Ramadhan, tiba-tiba Ramadhan..”

Dengan polos dan bahagianya mereka terus bernyanyi. Diulang-ulang, namun hanya pada syair itu saja yang mereka hapal.

Batin saya meringis, MasyaAllah, memang tidak terasa, tiba-tiba Ramadhan. Tiba-tiba, Ramadhan sudah kembali untuk menyapa kita lagi. Setelah setahun lalu kita berjumpa, lalu dengan berat hati harus berpisah.

Saat itu Ramadhan perlahan pergi meninggalkan kita. Walau diiringi takbir kemenangan, yang ditandai dengan munculnya mentari di awal bulan Syawal, saat itu muncul perasaan cemas, akankah kita kan berjumpa lagi Ramadhan?

Alhamdulillah, hari ini, kita ternyata masih diberikan kesempatan. Kita diperkenankan untuk kembali menemui Ramadhan.

Tamu istimewa yang hadirnya hanya sekali dalam setahun ini sudah berada di depan pintu rumah kita, sungguh suatu karunia dari Allah SWT yang tak terhingga.

Akankah kita membiarkan tamu itu pergi tanpa kita sadari dikarenakan kesibukan duniawi? Atau, kita akan sambut datangnya Ramadhan dengan penuh bahagia, mempersilakan masuk dan menghidangkannya menu-menu istimewa? Menghadiahinya dengan ibadah-ibadah yang tanpa kenal lelah kita menjalankannya.

Hanya saat Ramadhan, kita Bersama-sama puasa menahan lapar dahaga. Bersama-sama sholat tarawih, makan sahur dan berbuka dengan hidangan yang penuh berkah.

Setiap harinya, terdengar sayup-sayup dari sudut rumah kita ayat-ayat Al Quran dibacakan. Banyak orang berlomba-lomba untuk bersedekah, dan juga melakukan perbuatan-perbuatan baik lainnya, yang kita yakin, semua itu akan dilipatgandakan pahalanya.

Perlu kita ingat, puasa yang kita lakukan bukan hanya menahan diri dari minum dan makan, tetapi juga dari ucapan dusta, batil dan sia-sia lainnya.

Dalam sebuah hadits yang diriwayatkan oleh Nasa’I, Ibnu Majah, dan Al Hakim, dikatakan bahwa, betapa banyak orang yang berpuasa tetapi ia tidak mendapatkan sesuatu dari puasanya itu melainkan lapar. Dan betapa banyak orang yang melakukan sholat malam, tetapi ia tidak mendapatkan sesuatu dari sholat malamnya itu kecuali tidak tidur.

Oleh karena itu, wajib bagi kita yang berpuasa untuk menahan diri dari perbuatan yang dapat menyebabkan kita terhalang dari pahala.

Puasa yang bermanfaat dan diterima Allah SWT adalah yang dapat membersihkan jiwa, menguatkan iman dan menguatkan kemauan kepada kebaikan. Selain itu, yang paling penting adalah puasa dapat meningkatkan takwa.

Sebagaimana firman Allah SWT dalam Al Quran surat Al Baqarah ayat 183. “Hai orang-orang yang beriman, diwajibkan atas kamu berpuasa sebagaimana diwajibkan atas orang-orang sebelum kamu agar kamu bertakwa.”

Jadi, yuk, mumpung kita masih diberi kesempatan. Ramadhan kali ini sudah tiba dan tiba-tiba Ramadhan sudah di depan mata.

Mulailah bangun dari mimpi dan ambisi yang meninabobokan kita, bangun dari ketidaksadaran kita karena kesibukan dunia. Hingga lalai akan hakikat, bahwa dunia adalah sementara, tempat mengumpulkan bekal untuk pulang kampung ke akhirat.

Kita semua masih punya waktu untuk mengisi bulan mulia ini dengan hal-hal yang bermanfaat.

Jangan sampai kita menjadi insan yang merugi. Membiarkan Ramadhan berlalu pergi. Sedikit pun tidak mendapatkan hal yang berarti.

Hanya ada rasa sesal dalam hati. Sambil berharap, akankah Ramadhan tahun depan dapat kita jumpai lagi. Mengingat, batas usia yang selalu menjadi teka-teki.
Waalahu’alam..

Posting Komentar untuk "Tanpa Disadari, Ramadhan Telah Menghampiri"