Agar Orangtua Lebih Dekat Dengan Anak

Banyak diantara orangtua yang merasa kurang dekat dengan anaknya. Hal ini bisa disebabkan karena orangtua yang sibuk dengan rutinitas harian di kantor dan pekerjaan rumah atau karena sang anak yang asyik dengan dunianya sendiri.

Seringkali saat orangtua berangkat kerja si anak masih terlelap tidur dan ketika orangtua pulang dari kantor, sang anak sudah terbuai mimpi. Jadi, kapan ketemunya yaa..? Nah, hal inilah yang membuat jarak antara orangtua dan anak. Seolah ada jurang yang memisahkan keduanya. Rumah seolah hanya tempat persinggahan saja, tidak ada kehangatan di sana. Keadaan ini pastinya sangat tidak menyenangkan bukan..?

Yuk kita tengok, apa saja yang harus menjadi perhatian untuk memperbaiki keadaan tersebut.

1. Memperbaiki Pola Pendekatan

Bunda, pola pendekatan terhadap anak harus pas sesuai situasi dan kondisi. Menjadi orangtua yang baik bukan berarti harus selalu menuruti kata anak, sekali waktu, bersikap tegas terkadang sangat dibutuhkan. Selalu memberi perhatian dan kasih sayang tentu baik, tapi ketika itu berlebihan bisa membuat anak tumbuh menjadi anak yang manja. Ketika kita harus menghukum anak hukumlah dengan hukuman mendidik bukan melecehkan dan mempermalukannya.

Harus dihindari sikap tidak sabaran, sikap terlalu mengekang atau bahkan terlalu membebaskan.  Asal perintah dan asal larang tanpa alasan yang jelas. Anak-anak usia sekolah memiliki konsep diri yang sudah lebih baik tentang siapa dirinya, apa yang ingin ia lakukan, apa yang bisa ia lakukan, sehingga kita perlu menghargainya. Jika kita ingin memerintahkan sesuatu padanya, lakukan dengan bijak sambil memberi alasan kenapa ia harus melakukannya.

2. Menerapkan Disiplin Sejak Dini

Bunda, jangan lupa untuk menerapkan sebuah aturan disiplin yang jelas dan tegas di rumah dejak dini. Berikan sanksi yang mendidik jika anak melanggar. Sebaliknya, berikan reward  jika anak mampu menjalaninya dengan baik. Hal ini merupakan salah satu jalan untuk membangun kepatuhan anak akan kata-kata kita. Tidak hanya melakukannya dengan suka rela, bahkan tak diperintahkan pun anak akan melakukannya sendiri.

Aturan yang kita buat pun harus konsisten supaya tertanam kuat dalam diri anak. Jangan berubah-ubah ya, sekarang dilarang, besok boleh, lusa dilarang, besoknya lagi boleh, sehingga hal tersebut akan membuat anak bingung.

Tetapi jangan sampai juga lantaran ada peraturan yang harus dipatuhi, lantas  anak tak mendapat kesempatan melakukan sesuatu yang diinginkan. Sebaiknya, selama apa yang dilakukan anak baik, tak melanggar aturan yang sudah ditetapkan, beri ia kesempatan untuk memanfaatkan kemampuan dan kemandiriannya. Dengan begitu ia tetap merasa dihargai.

3. Memberi Contoh Yang baik

Anak-anak biasanya lebih mudah patuh tatkala yang memerintah juga memberi contoh. Ketika meminta anak makan buah dan sayuran maka kita juga bersedia menikmati pisang atau sayur bayam yang ada di meja makan. Jika meminta anak bangun pagi maka kita harus bangun lebih pagi. Kalau kita ingin membentuk kebiasaan agar ia mau membereskan mainan setiap kali habis bermain, kita pun harus bersikap displin, bersih, dan rapi. Tanpa contoh yang baik, akan lebih sulit bagi kita untuk meminta anak mematuhi sesuatu.

Mudah-mudahan dengan tiga langkah tersebut di atas, dapat memperbaiki hubungan antara orangtua dan anak. Sehingga akan tercipta suasana rumah yang menyenangkan. ‘Rumahku Surgaku’ yang diidamkan akan dengan mudah tercipta. Dan semoga akan semakin banyak orangtua yang menyadari bahwa betapa anak-anak sangat membutuhkan untuk bisa dekat dengan orangtuanya.

2 komentar untuk "Agar Orangtua Lebih Dekat Dengan Anak"

  1. Penggunaan bahasanya oke sangat. Hehe Mudah dimengerti dan dipahami. terbaik kakak

    BalasHapus