Hilal merupakan bulan sabit muda pertama yang dapat dilihat pada arah dekat matahari terbenam yang menjadi acuan permulaan bulan dalam kalender Islam.
Hilal itu bentuknya sangat tipis. Lengkungannya mengarah ke arah matahari, karena ia adalah bagian bulan yang terkena cahaya matahari. Seringkali, bagian ujungnya lebih tipis dari bagian tengah, sehingga sulit terlihat. Kadangkala nampak hanya seperti goresan cahaya yang sangat tipis.
Oleh karenanya, dengan perkembangan teknologi saat ini, untuk mengamati munculnya hilal, orang-orang akan menggunakan alat bantu seperti teleskop dan semacamnya.
Kemunculan hilal menjadi sangat istimewa, karena dalam Al quran surat Al Baqarah ayat 189 Allah SWT berfirman, “Mereka bertanya kepadamu tentang hilal (bulan sabit). Katakanlah, Bulan sabit itu adalah penentu waktu bagi manusia dan (bagi penentuan waktu ibadah) haji.”
Selain itu, dalam sebuah hadis riwayat Muslim, Rasulullah SAW bersabda, ”Jangan kalian berpuasa sampai kalian melihat hilal (bulan sabit), dan jangan berbuka sampai melihatnya lagi. Jika bulan tersebut tertutup awan, maka sempurnakan bulan tersebut sampai tigapuluh.”
Sebagai seorang yang beriman, kita meyakini bahwa segala ciptaan di dunia adalah wujud kebesaran Ilahi. Fenomena alam seperti hilal ini merupakan salah satu peristiwa yang dapat dijadikan tanda bahwa semesta beserta isinya ada yang menciptakan. Dan bagi orang-orang yang berakal, mengamati alam adalah cara untuk mengenal Sang ‘Creator’, Allah SWT.
***
Kita bisa belajar dari hilal. Dengan akal, ilmu dan keterampilan yang dimiliki, kita dapat berperan sebagai “bulan baru” yang menjadi acuan, referensi dan tempat untuk bertanya bagi orang lain untuk melakukan sesuatu hal yang bermanfaat.
Berbekal potensi yang ada pada diri, kita coba membantu orang lain agar dapat melakukan kebaikan yang sama. Selain itu, kita juga jadi lebih termotivasi untuk terus memperbaiki diri, menambah ilmu dan terus beramal secara nyata. Sehingga apa yang kita lakukan dapat menjadi inspirasi bagi orang lain untuk ikut juga mengamalkannya.
Dengan begitu, kita akan mendapatkan balasan kebaikan atas apa yang telah dilakukan. Ilmu yang telah kita bagikan itu insyaallah akan menjadi amal jariah yang terus mengalir dan kelak memberikan pahala yang banyak di sisi Allah SWT.
Semoga, apa yang telah kita lakukan bisa menjadi sesuatu yang bernilai ibadah, sebagai pemberat timbangan dan menjadi penyebab masuknya kita ke surga. Amiin Yaa Rabbal'alamin..
Posting Komentar untuk "Menjadi Hilal Yang Menjadi Acuan "