Membaca Sebagai Gerakan Literasi Sekolah

Menghadapi tantangan di era milenial ini, banyak strategi diupayakan. Khususnya dalam bidang pendidikan. Hal ini dimaksudkan agar kita lebih sigap dalam mempersiapkan peserta didik untuk dapat memiliki kecakapan abad-21 yang sudah semakin menjadi tuntutan saat ini.

Guru sebagai ujung tombak pendidikan di sekolah, diharapkan dapat menjadi motor penggerak bagi melajunya sistem pendidikan dalam mencapai tujuan pendidikan nasional. Dimulai dari hal-hal kecil yang dilakukan secara konsisten dan berkesinambungan. Yaitu dengan melakukan pembiasaaan-pembiasaan positif.

Misalnya sebelum melakukan kegiatan belajar mengajar di kelas, guru dapat mewajibkan siswanya membaca buku bacaan yang bukan buku pelajaran minimal 15 menit sebelum kegiatan belajar dimulai. Hal ini dilakukan setiap hari. Harapannya, gerakan membaca ini bisa menjadi budaya.

Agar tercipta budaya membaca, lingkungan sekolah harus kondusif bagi kegiatan membaca siswa yaitu dengan mendekatkannya dengan buku dimana pun mereka berada. Guru dapat membuat sudut baca di kelas, pojok literasi yang dapat dibuat di kantin, halaman, atau taman sekolah.

Gerakan membaca ini digalakkan karena masih rendahnya budaya literasi atau membaca di Indonesia. Tujuan umum dari gerakan membaca ini adalah agar anak Indonesia menjadi pembelajar sepanjang hayat.

Sedangkan tujuan khususnya antara lain: 1.) Menumbuhkembangkan budaya membaca dan menulis siswa, agar tercipta budaya literasi di sekolah, 2.) Meningkatkan kapasitas warga dan lingkungan sekolah agar literat, 3.) Menjadikan lingkungan sekolah sebagai taman belajar yang menyenangkan dan ramah anak, agar warga sekolah mampu mengelola pengetahuan. 4.) Menjaga keberlanjutan pembelajaran dengan menghadirkan beragam buku bacaan.

Dengan menggalakan gerakan membaca ini, diharapkan semangat berliterasi di sekolah menjadi berkembang dengan baik. Sehingga dengan sendirinya akan tumbuh kesadaran bahwa membaca adalah suatu kebutuhan untuk mendapatkan wawasan keilmuan dan pengetahuan.

Posting Komentar untuk "Membaca Sebagai Gerakan Literasi Sekolah"