Menuliskan Catatan Yang Terserak ⁣⁣

Untuk yang kesekian kalinya saya mengikuti tantangan menulis. Di tengah rutinitas sehari-hari yang sangat menyita waktu. Menyisakan sedikit saja ruang untuk berekspresi menggoreskan untaian kata-kata yang mungkin hanya ‘remahan rengginang’ saja. ⁣⁣
⁣⁣
Namun semangat untuk berbagi, walau lewat tulisan, membuat asa bertambah geloranya. Bismillah, saya akan berjuang. Doakan saya ya sahabat tercinta!
⁣⁣
Bergabung dalam komunitas ODOP (One Day One Post) yang berisikan penulis-penulis yang memiliki kemampuan mulai dari ⁣⁣A sampai Z. Berasal dari latar belakang yang beraneka macam. Dari yang masih berstatus pelajar hingga pengajar. ⁣⁣
⁣⁣
Dari pegawai hingga pengacara (pengangguran banyak acara). Dari emak-emak rumahan sampai emak milenial. Dari yang bukan siapa-siapa seperti saya, hingga mereka yang memiliki banyak karya. Dan, anggotanya dari nusantara hingga mancanegara. Wow bangetlah pokoknya.⁣⁣
⁣⁣
Sebenarnya, kegiatan menulis sudah saya tekuni sejak belasan tahun yang lalu. Hampir setiap hari saya menulis. Menulis apa, dimana, itu pasal kesekian. Yang penting nulis aja dulu. Sebagai seorang guru, tiada hari tanpa menulis bukan? ⁣⁣
⁣⁣
Hanya saja, apakah yang saya tulis? sudahkah tulisan saya menginspirasi banyak orang? Paling tidak, minimal bisa menginspirasi murid-murid saya. Hmm, sungguh pembelaan yang sangat minimal, batin saya.⁣⁣
⁣⁣
Seringkali muncul dan menari-nari dalam ingin dan angan saya. Apa sih yang manusia wariskan sepeninggalnya di dunia? Yup, Karya yang memberi manfaat bagi sesama. Itulah yang memotivasi saya. Ingin punya buku solo sebagai karya. Itu aja sih, sederhana sekali, namun sangat berarti.⁣⁣
⁣⁣
Beberapa waktu lalu dikirimi buku antologi saya bareng beberapa teman berjudul “Kisah Pejuang Sinyal”. Senang rasanya. Walau bukan buku solo, setidaknya, punya secuil karya itu rasanya luar biasa. Berharap, sesuatu yang tak seberapa ini bisa menjadi langkah kecil yang kemudian akan menjadi awal dari lompatan yang besar.⁣⁣
⁣⁣
Berangkat dari keinginan agar bisa konsekuen dalam dunia tulis menulis, dan saya termasuk tipe yang harus ditantang. Maka, saya harus mengikuti tantangan. ⁣⁣
⁣⁣
Dengan mengikuti tantangan, mau tidak mau, suka tidak suka, sempat tidak sempat, maka usaha untuk itu akan lebih optimal. Jika sudah terbiasa, tiada hari tanpa menulis. Akan ada yang kurang rasanya. Semoga saja selalu terbawa kebiasaan baik ini.⁣⁣
⁣⁣
Di ODOP, saya bisa mendapatkan banyak ilmu dan pengalaman. Selain itu, kita juga mendapat spirit serta motivasi agar selalu bisa berbagi waktu untuk dapat menuangkan ide-ide di kepala dalam bentuk tulisan. Saling berbagi, saling memotivasi, saling menginspirasi.⁣⁣
⁣⁣
Mulai dari yang sederhana yang terjadi di sekitar kita, mulai sejak dini, dan mulai dari diri sendiri. Tabungan tulisan dilaptop sepertinya harus segera dilirik-lirik kembali. Pun peristiwa yang terserak hadir setiap hari bisa jadi bahan baku penulisan buku.

Semoga, ingin dan angan saya untuk punya “sesuatu” berupa buku yang bisa diwariskan dan memberikan manfaat bagi banyak orang bisa terwujud. Amiin Yaa Rabb..

1 komentar untuk "Menuliskan Catatan Yang Terserak ⁣⁣"