Empat Alasan Suami Cemburu Pada Istri


Salah seorang sahabat saya mengungkapkan kekesalannya dikarenakan suaminya yang sangat-sangat pencemburu. Hal ini membuatnya tidak leluasa untuk melakukan sesuatu. Mau ini dilarang, mau itu ga boleh. Ini salah, itu pun salah. “Huh, menyebalkan!” begitu curhatnya. Kata suaminya, itu tandanya dia sayang banget sama si istri. Masa iya begitu?!

Ada juga sahabat saya yang lain malah sebaliknya. Istrinya mau ‘jungkir balik’ kaya apa juga ga ada tuh ungkapan atau perasaan cemburu apalagi marah. Mau begini, mau begitu, sok ajah. Tidak ada larangan-larangan. Bebas euy! Konon katanya, suaminya tersebut sayang sangat sama istrinya. Oh ya? Kalau seperti ini, suami yang mana ya yang benar-benar sayang sama sang istri?

Ternyata, di luar sana, ada banyak loh para istri yang mengalami hal yang sama. Baik yang suaminya ‘pencemburu’ maupun yang ‘cuek bebek’ terhadap istrinya.

Kali ini saya akan menyampaikan empat alasan yang membuat suami harus cemburu terhadap istrinya.

Pertama, cemburu adalah salah satu bentuk ekspresi dari cinta yang menggelora. Jadi para istri harus merasa senang kalau suaminya cemburu. Itu tandanya suami sangat sayang sama sang istri. Tapi ingat, bukan cemburu buta ya! Ga ada angin ga ada hujan marah-marah ga jelas. Terus jangan main hakim sendiri ya, cemburu secukupnya dan sesuai porsinya saja. Dan harus berakhir dengan  ‘happyending’ ya.

Kedua, tidak akan masuk surga, suami yang tidak punya rasa cemburu. Rasulullah saw bersabda: "Tiga golongan yang tidak bakal masuk surga adalah orang yang durhaka terhadap bapak ibunya, Duyuts (Orang yang tidak mempunyai rasa cemburu), dan perempuan yang menyerupai laki-laki." (HR. Nasai dan Hakim).

Memang haruslah demikian, adapun suami yang tidak mempunyai rasa cemburu, itu artinya dia tidak dapat menjaga kehormatan sang istri. Ia acuh tak acuh ketika mendapatkan istrinya bersolek dan memakai parfum ketika akan pergi ketempat umum, memamerkan rambutnya, mempertontonkan tubuh dan auratnya, dan berbicara dengan dibuat-buat agar menarik perhatian lawan jenisnya. Nah, suami yang seperti ini ga akan masuk syurga loh! Astaghfirulloh.

Ketiga, memiliki rasa cemburu merupakan ciri dari lelaki beriman. Rasulullah saw berkata, dari Abu Hurairah "Allah itu pencemburu dan seorang mukmin juga pencemburu, Kecemburuan Allah itu bila ada seorang hamba datang kepada-Nya dengan perbuatan yang diharamkan-Nya. (HR. Bukhari). Hadits lain mengatakan, dari Ibnu Mas'ud ra berkata, Sa'ad bin Ubadah berkata, "Kalau ketahuan ada seorang lelaki bersama istri saya, akan saya potong lehernya dengan pedang sebagai sangsinya."

Bersabda rasulullah saw, "Herankah kalian dengan cemburunya Sa'ad itu? Ketahuilah bahwa saya lebih cemburu dari padanya. Demi Allah saya cemburu karena kecemburuan Allah terhadap perbuatan keji, baik secara terang-terangan maupun sembunyi-sembunyi" (HR. Bukhari). Jadi, Rasulullah saw dan para sahabat adalah suami yang memiliki rasa cemburu loh!

Keempat, cemburu merupakan proteksi untuk menjaga keutuhan rumah tangga.  Mengapa demikian? Karena perasaan cemburu ini menjaga hati dan menjaga anggota keluarga, sehingga terjauh dari kejahatan dan perkara keji. Tanpa rasa cemburu hati akan mati. Tanpa rasa cemburu, matilah juga sensitivitas anggota terhadap perkara haram, sehingga menyebabkan tiadanya kekuatan untuk menolak kejahatan dan menghindarinya.

Suami yang malah merasa bangga ketika lekuk tubuh istrinya dinikmati pria lain, pipi istrinya dicium oleh pria lain, maka tidak mengherankan jika banyak terjadi kekacauan dalam rumah tangga yang demikian.

Allah SWT adalah pencemburu, cemburu juga ada pada diri Rasululloh SAW dan orang-orang mukmin lainnya. Jadi bagi para suami dan istri, letakkan rasa cemburu sesuai dengan apa yang disyariatkan. Moga Allah SWT semantiasa menjaga kita semuanya.

6 komentar untuk "Empat Alasan Suami Cemburu Pada Istri"