Kegiatan Akhir Pekan Sambil Diet Sampah


Setiap akhir pekan, biasanya saya belanja pekanan ke pasar kaget dekat rumah. Saya hanya sempat belanja saat akhir pekan saja, karena hari Senin sampai Jum’atnya harus berangkat pagi-pagi sekali untuk mengajar.

Sebelum berangkat ke pasar, saya akan sibuk menyiapkan wadah-wadah plastik dari dapur untuk dibawa. Ada yang tupperware, ada juga wadah plastik biasa. Wadah-wadah tersebut saya masukkan ke dalam kantong ramah lingkungan yang besar.

Bentuk dan ukuran wadah tersebut bermacam-macam. Ada yang kotak, bulat, besar maupun kecil. Jumlah wadah yang saya bawa, saya sesuaikan dengan jenis belanjaan yang ingin saya beli. Jadi sebelum berangkat, saya sudah membuat daftar belanja dan menyiapkan wadahnya masing-masing sebagai tempat.



Sepanjang perjalanan saya ke pasar, saya ngegembol tas. Setiap berhenti di satu kios, saya akan mengeluarkan wadah yang ukurannya sesuai dengan belanjaan yang ingin saya beli. Mulai dari cumi, teri, ikan, ayam, hati, tahu, tempe, macam-macam sayuran, cabe, bawang, buah-buahan, cilok, martabak, kue pukis, batagor sampai susu kedelai dan air kelapa. Semuanya saya siapkan wadahnya.  Lengkap, kap!

Beberapa penjual sudah terbiasa dengan cara saya berbelanja seperti itu. Awalnya mereka heran dan bekomentar “Wah, kalo pembelinya kaya ibu semua, saya ga perlu siapin plastik nih bu!”   “Iya mba, enakkan? Intinya sih biar ga nyampah!” sahut saya sambil tersenyum manis. Selain itu juga, agar belanjaan kering saya tidak basah terkena rembesan belanjaan saya yang berair. Karena pengalaman sebelumnya, saat bongkar belanjaan, isinya jadi berantakan dan tidak jarang jadi basah semuanya.


By the way, Kenapa sih kok ya ribet banget! Kan bisa aja ke pasar dengan lenggang. Cukup bawa dompet berisi uang belanja saja.  Yah, sekarang ini saya sedang berusaha diet sampah. Kalau kita tidak bawa wadah sendiri, maka kita akan bawa pulang banyak plastik, kantong maupun bungkusan. Yang nantinya pasti akan berakhir di tempat sampah. Untuk diet sampah ini, insyaallah saya akan ceritakan dalam tulisan yang akan datang.

Lanjut ya.. Sesampainya di rumah, belanjaan langsung saya bersihkan. Lalu saya tata dan masukkan ke dalam kulkas. Cukuplah untuk persediaan masakan sepekan kedepan. Wadah-wadah plastiknya sebagian ikut masuk kulkas, sebagian yang lain langsung dicuci untuk kemudian beralih fungsi, sebagai tempat bekal makanan. Yah, saat akhir pekan, adalah saat yang selalu ditunggu, karena ini waktunya jenguk anak-anak di pondok.

Saya selalu prepare, kalau mau jalan, harus bawa bekal. Baik itu makanan ringan untuk camilan, aneka minuman seperti teh, kopi dan air putih, buah-buahan, sampai bawa juga nasi dan lauk pauknya. Wah repot banget ya! Inilah naluri emak-emak. Selalu bersiap untuk berbagai kemungkinan. Sebenarnya untuk antisipasi saja, kalau-kalau terjebak macet di perjalanan.

Dengan bawa bekal, maka seluruh anggota keluarga aman terkendali. Tidak akan kelaparan atau kehausan di jalan. Karena kalau pun kita bawa banyak uang, jika tidak terdapat penjual yang dekat dengan posisi kita, kita bisa apa? Jadinya hanya bisa gigit jari saja sampai ketemu penjual makanan, toko atau pun mart. Selain itu, yang penting bisa diet sampah juga.

Akhirnya, gerakan diet sampah ini harus dimulai dari diri sendiri, mulai dari sekarang dan mulai dari hal-hal kecil di sekitar kita. Semoga hal ini bisa menular ke orang-orang terdekat bahkan ke masyarakat yang lingkupnya lebih luas. Harapannya, bumi yang sudah rusak akibat sampah ini tidak bertambah rusak. Efeknya kita sendiri loh yang merasakan. Jadi, usahakan mulai sekarang minimalkan penggunaan plastic ya! Demi anak cucu kita.



Posting Komentar untuk "Kegiatan Akhir Pekan Sambil Diet Sampah"