Pengertian dan Program Guru Pembelajar


Guru Pembelajar

Guru Pembelajar (GP) memiliki pengertian bahwa guru sebagai agen perubahan, sejatinya adalah pendidik dan juga pembelajar yang terus berusaha mengembangkan dirinya, terus belajar kapan saja dan dimana saja. Seorang guru, sudah sepatutnya menjadi seorang pembelajar yang senantiasa belajar sepanjang hayatnya. Sehingga bisa terus berkontribusi positif, baik bagi lingkungan sekitarnya maupun masyarakat luas. Ia senantiasa mengabdikan dirinya bagi dunia pendidikan. Oleh karenanya, saat seorang guru tidak mau belajar dan mengupgrade dirinya, seketika itu pula ia tidak lagi menjadi pendidik, artinya ia telah memutuskan untuk berhenti menjadi guru. Berikut pengertian dan program Guru Pembelajar.

Guru Pembelajar adalah sosok guru yang selalu hadir sebagai pendidik dan pemimpin bagi peserta didiknya. Ia hadir untuk mengirimkan pesan harapan, memberikan contoh tentang ketangguhan, perjuangan, optimisme, dan juga menciptakan kebahagiaan. Guru Pembelajar merupakan pribadi pembelajar yang senantiasa terus menerus meningkatkan kualitas dirinya dengan belajar dan belajar.

Sebagai role model bagi peserta didiknya, kesan pertama seorang guru sangat berpengaruh pada kesan-kesan selanjutnya dalam pembelajaran. Bagaimana kreativitas seorang guru dalam menciptakan pembelajaran yang inspiratif, menarik, dan juga memotivasi. Hal ini bisa didapat dari pengalaman dan pengetahuan yang berasal dari berbagai media yang menjadi sumber belajar seperti buku bacaan, internet, televisi, maupun kegiatan seminar, lokakarya, workshop, serta pendidikan dan  pelatihan (diklat).

Diharapkan, di setiap pembelajaran yang dilakukannya, seorang guru dapat menghasilkan karya maupun inovasi yang memberikan pencerahan untuk diaplikasikan. Sehingga bisa menumbuhkembangkan semua potensi peserta didiknya. Jadi, tugas seorang guru bukan hanya sekedar mengajar, namun yang lebih utama adalah mendidik. Oleh karenanya, sebagai seorang pendidik yang profesional, ia harus memiliki berbagai kompetensi dan juga kemampuan yang dapat menjadikannya sosok yang memang layak menyandang predikat guru.

Selama menjadi guru, seseorang dituntut untuk terus belajar. Mengapa? Berikut ini alasannya;

1. Karena profesi guru merupakan bidang pekerjaan khusus yang dilaksanakan berdasarkan prinsip profesionalitas yang memiliki kesempatan untuk mengembangkan keprofesionalan secara berkelanjutan, yaitu dengan menerapkan belajar sepanjang hayat dalam melaksanakan tugasnya sebagai guru.

2. Karena adanya perkembangan ilmu pengetahuan, teknologi dan seni, menuntut guru untuk terus belajar menyesuaikan diri dengan hal-hal baru yang berlaku saat ini. Untuk itu, seorang guru dituntut untuk dapat beradaptasi dengan berbagai perubahan terutama dalam hal ilmu pengetahuan dan teknologi. Adapun kemampuan beradaptasi tersebut bisa diperoleh melalui diklat, pelatihan, seminar maupun melalui workshop dan lokakarya.

3. Karena peserta didik memiliki karakter yang senantiasa berbeda dari generasi ke generasi. Hal ini menjadi tantangan tersendiri bagi seorang guru. Terutama dalam hal penerapan metode pembelajaran di sekolah. Oleh karenanya, setiap guru harus tau cara maupun metode pembelajaran yang tepat, yang digunakannya dalam pembelajaran, agar sesuai dengan kebutuhan, kondisi dan perkembangan peserta didik saat ini.

Jadi, berdasarkan alasan itulah guru harus terus belajar dan menjadi guru pembelajar yang mampu beradaptasi dengan perubahan, yang dapat menginspirasi peserta didiknya untuk menjadi pribadi pembelajar yang mandiri dan bertanggungjawab, serta kreatif, dan juga inovatif.

Untuk mengembangkan peningkatan kompetensi Guru Pembelajar, terdapat 3 (tiga) moda yang dilakukan, yaitu 1) Moda Tatap Muka; 2) Moda Daring (full online learning); dan 3) Moda Kombinasi antara daring dan tatap muka (blended learning), atau disebut dengan daring kombinasi.

Pengelompokkan atau pengklasifikasian moda tersebut, dilaksanakan dengan mempertimbangkan hal-hal sebagai berikut, di antaranya adalah;

1.       Peta kompetensi guru berdasarkan hasil UKG
2.       Jumlah guru yang sangat besar
3.       Letak geografis dan distribusi guru diseluruh Indonesia
4.       Ketersediaan koneksi internet
5.       Tingkat literasi guru dalam Teknologi Informasi dan Komunikasi (TIK)
6.       Efisiensi biaya dan fleksibilitas pembelajaran
7.       Adanya beberapa unsur mata pelajaran (misalnya pelajaran vokasi) yang sulit untuk disampaikan secara daring.
      
      Adapun pelaksanaan program peningkatan kompetensi Guru Pembelajar direncanakan secara bertahap, yaitu diawali dengan; 1) Workshop Tim Pengembang, 2) Pelatihan Narasumber Nasional/Pengampu, 3) Pelatihan Instruktur Nasional/Mentor, dan 4) Program Peningkatan Kompetensi Guru Pembelajar Sasaran.

      Struktur Program dan Alokasi Waktu pada Pelatihan Instruktur Nasional/Mentor Guru Pembelajar adalah sebagai berikut;

No
Materi
JP
UMUM
4
1
Kebijakan Pengembangan dan Pembinaan Karir Guru
2
2
Program Guru Pembelajar
2
POKOK
92
3
Overview Program Peningkatan Kompetensi Guru Pembelajar
a. Petunjuk Teknis Moda Tatap Muka
2
b. Petunjuk Teknis Moda Daring
2
4
Literasi TIK Pendukung Pembelajaran Daring
6
5
Pendekatan Andragogi
2
6
Kajian dan Simulasi Penggunaan Modul Peningkatan Kompetensi Guru Pembelajar

a.       Fitur-fitur Moodle
14
b.       Materi Pedagogik
14
c.        Materi Profesional
38
d.       Simulasi Pembelajaran Moda Daring
10
7
Pengembangan Butir Soal
4
PENUNJANG
4
8
Penyusunan Rencana Tindak Lanjut
2
9
Tes Awal dan Tes Akhir
2
Total
100

Setelah mengikuti Program Peningkatan Kompetensi Guru Pembelajar, dan kemudian memenuhi syarat kompetensi dengan nilai akhir adalah > 70, maka guru tersebut akan mendapatkan sertifikat atau yang disebut Surat Tanda Tamat Pendidikan dan pelatihan (STTPP).
Demikianlah pengertian dan program Guru Pembelajar. Semoga setiap guru adalah Guru Pembelajar, yang tidak kenal lelah untuk terus belajar dan menigkatkan kualitas dirinya. Selamat menjadi Guru Pembelajar!




Posting Komentar untuk "Pengertian dan Program Guru Pembelajar "