Pada umumnya, yang kenal terasi ya emak-emak. Karena beliau-beliau inilah yang sering berkutat dengan salah satu bumbu masakan yang bernama terasi ini di dapur.
Biasanya,
Tidak perlu banyak terasi untuk dapat menikmati sambal sedap beraroma segar menggiurkan. Dan, tidak perlu banyak terasi untuk aneka sajian yang menggugah selera. Benar, tidak perlu banyak. Cukup tambahkan sedikit saja.
Berkat terasi, masakannya jadi sedep bin sedap. Bahkan bisa sebagai penambah nafsu makan. Yang tadinya tidak mau makan, mencium aroma terasi dalam masakan, akan langsung bersemangat menyantap hidangannya.
Ada pelajaran yang bisa diambil dari terasi..
Benda yang digunakan sebagai penyedap masakan, yang terbuat dari ikan kecil-kecil atau udang yang lumatkan halus-halus ini tidak akan enak kalau harus dimakan sendiri tanpa campuran bumbu yang lainnya seperti gula yang manis, garam yang asin, cabai yang pedas atau bahan masakan lainnya yang beraneka macam rasanya.
Atau dicampur bareng tapi jumlahnya kebanyakan. Akan tidak enak juga. Kalau tidak percaya, cobain deh..
Jadi harus secukupnya saja ya..
Sebagai manusia, kita menyadari bahwa setiap pribadi memiliki karakteristik dan ‘rasa’ yang berbeda satu sama lainnya.
Oleh karenanya, kita harus bisa saling menghargai, saling menghormati, budayakan ‘tepo seliro’ dan saling bertenggangrasa sesuai dengan porsi dan takarannya masing-masing.
Tidak egois ingin menonjol sendiri. Karena semuanya memiliki peran, baik besar maupun kecil, semuanya berkontribusi, sehingga bisa menjalankan peran kehidupan dan memberikan ‘rasa’ yang harmonis dalam bermasyarakat.
Keberadaan terasi pada sambal dan masakan, membuat makan jadi menyenangkan, karena enak.
Maka, jadilah seperti terasi. Di mana kita tinggal, upayakan agar keberadaan kita memberikan ‘rasa’ yang nikmat, yang bisa menyenangkan orang-orang di sekitar kita.
Dengan hal-hal yang sederhana saja. Berikan senyum yang paling manis, menyapa dengan ramah, tebar salam dimana saja, ringan tangan untuk membantu yang kesusahan.
Yang terpenting, bergaulah dan bersosialisasilah dengan akhlak yang indah, di lingkungan rumah, lingkungan kerja maupun lingkungan masyarakat.
Ingat, Setiap kita adalah pemimpin, dan pemimpin akan dimintai pertanggungjawabannya kelak di Yaumilakhir.
Segala yang baik yang telah kita berikan, insyaalloh kebaikan itu akan kembali kepada diri kita sendiri.
Semoga dengan kontribusi kecil ini, bisa menjadi amal yang membawa kita ke surga-Nya nanti. Aamiin..
Posting Komentar untuk "Kebaikan Si Terasi Yang Menginspirasi"