Perkembangan Motorik Anak

Beberapa waktu lalu, saya memposting tulisan tentang perkembangan bahasa anak dan perkembangan psikososial anak. Kali ini saya akan mengulas tentang perkembangan motorik anak.

Seringkali  kita mendapati seorang anak kecil yang cepat sekali besarnya.  Rasanya, kita hanya tidak melihatnya dalam kurun waktu yang tidak lama, namun tiba-tiba saat kita melihatnya kembali anak tersebut sudah tambah besar, tambah pintar dan tambah aktif.

Yah, pertumbuhan anak kecil yang begitu cepat, kerap membuat kita, dan orang-orang di sekitarnya terheran-heran. Selain fisiknya yang mengalami pertumbuhan yang pesat, kecerdasan motorik kasar dan motorik halusnya pun meningkat. Motorik kasar anak berhubungan dengan gerakan otot besar yang menunjukkan kemampuan dalam berdiri, duduk, berjalan, berlari, dan melompat. Sementara motorik halus berhubungan dengan gerak otot-otot kecil seperti memindahkan benda, mencoret-coret, menyusun balok, menulis dan melukis.

Motorik anak, mengalami perkembangan melalui beberapa tahapan, di antaranya adalah:

Tahap 0 sampai 3 bulan. Anak akan mulai belajar untuk mengangkat kepala dan dadanya dari lantai seperti melakukan “mini push-up”. Pada usia ini, si Kecil masih menggenggam erat jemarinya. Latih motorik halusnya dengan memberikan benda yang dapat digenggam atau memberikan sentuhan halus pada jarinya, atau menyilangkan tangannya untuk menguatkan otot lengannya.

Tahap 4 sampai 6 bulan. Anak mulai bisa memiringkan badannya ke sisi kanan dan kiri, tengkurap, menggulingkan badan, serta menggunakan tangannya untuk mendukungnya duduk. Motorik halusnya mulai berkembang dengan mulai mengeksplorasi mainan dengan mengenggam dan menggapainya.

Tahap 7 sampai 9 bulan. Pada tahap ini, anak sudah terlihat lebih kuat dengan kemampuan meraih mainan sendiri tanpa jatuh. Ia sudah bisa merangkak, duduk, dan belajar berdiri sendiri. Motorik halusnya terus berkembang dengan kemampuan menggapai mainan dengan dua tangan, serta mengambil benda yang lebih kecil dengan ibu jari dan jari telunjuknya.

Tahap 10 sampai 12 bulan. Di usia 1 tahun ini, anak telah pandai mengangkat badannya untuk berdiri dan melangkahkan kaki untuk belajar merambat. Ia juga sudah mampu duduk tanpa dukungan di belakangnya dan memutar kepala tanpa kehilangan keseimbangan. Ia dapat mempertahankan keseimbangan dengan posisi duduk, saat melempar bola, dan bertepuk tangan sebagai perkembangan motorik halusnya.

Tahap 1 sampai 2 tahun. Refleks anak sudah mulai baik. Ia sudah mampu berjalan maju, berjalan mundur, naik tangga, menarik dan mendorong benda berat, serta berdiri di kursi tanpa pegangan dan melempar. Begitu juga dengan kemampuan motorik halusnya seperti bisa menyusun menara dari balok, mencoret-coret, dan belajar melepas celana atau bajunya.

Tahap 2 sampai 3 tahun. Pertumbuhan fisik anak kian kuat. Ia mampu menaiki tangga, menendang bola, membuka dan memakai pakaian sendiri, memungut dan membawa benda kecil dengan mudah. Ia juga sudah bisa diajak berkreasi karena mampu menggunting kertas, membuat lingkaran serta mencoret sesuai keinginan.

Tahap 3 sampai 4 tahun. Anak sudah bisa berjalan dengan mengayunkan tangan, mampu menuruni tangga dengan dua kaki. Ia juga sudah bisa berdiri di salah satu kaki selama 5-10 detik, melompat, dan memanjat. Motorik halus si Kecil pun menunjukan kemajuan dengan pandai mengoleskan lem dengan rapi, meronce, menyusun puzzle, dan menuangkan cairan ke dalam botol dengan hati-hati.

Demikianlah tahap perkembangan motorik  anak dari mulai 0 tahun hingga usia 4 tahun. Orang tua harus senantiasa memperhatikannya dari masa ke masa. Jangan lupa untuk senantiasa mencari banyak informasi, agar bisa mendapatkan pengetahuan dan memberikan stimulus atau rangsangan yang terbaik untuk perkembangan buahati kita.

4 komentar untuk "Perkembangan Motorik Anak"

  1. Waaah kebetulan nih kaka Selvi calon seorang guru. alhamdulillah diberikan pengarahan dan pencerahan. Masyaallah Tulsan yang bermanfaat sekali kak.

    BalasHapus
    Balasan
    1. Wah mb Selvi 'cagur' nih.. Alhamdulillah.. semangat ya..

      Hapus