Perkembangan Bahasa Anak


Setiap anak, sejak dalam kandungan akan mengalami apa yang dinamakan pertumbuhan dan perkembangan. Apakah yang disebut pertumbuhan dan perkembangan ini adalah sesuatu yang sama? Atau bahkan sama sekali berbeda?

Secara sederhana, pertumbuhan (growth) adalah proses yang dialami anak dengan ditandai bertambah besar dan tingginya tubuh anak serta bertambahnya jumlah sel-sel yang ada dalam tubuh anak. Sedangkan perkembangan (development) ialah bertambah sempurnanya fungsi alat tubuh yang dapat dicapai melalui tahap kematangan dan belajar. Jadi, pertumbuhan dan perkembangan anak adalah dua hal yang berbeda, namun tidak dapat dipisahkan. Keduanya merupakan kesatuan yang saling berhubungan.

Perkembangan seorang anak sangat dipengaruhi oleh banyak hal. Faktor yang mempengaruhi di antaranya adalah faktor keturunan dan faktor lingkungan. Jika keturunan dan lingkungan seorang anak berbeda, maka tumbuh kembang setiap anak juga berbeda. Bahkan, dua anak kembarpun akan mempunyai proses tumbuh kembang yang berbeda. Oleh karenanya, sebagai orang tua, tidak sepatutnya membandingkan tumbuh kembang anaknya dengan anak lain.

Salah satu aspek perkembangan anak selain aspek sosial dan motorik adalah aspek kognitif. Aspek Kognitif adalah kemampuan individu dalam menerima dan  memproses  informasi. Turunan dari perkembangan kognitif diantaranya adalah aspek bahasa atau linguistik. Bahasa ialah bentuk komunikasi (baik lisan, tulisan, maupun isyarat) yang berdasarkan pada suatu sistem dari simbol-simbol.

Aspek perkembangan bahasa atau linguistik terdiri dari empat unsur, yaitu mendengarkan (menyimak), berbicara, membaca, dan menulis.

1. Mendengarkan (menyimak)
Untuk memahami lingkungannya, seorang anak akan mengembangkan kemampuan mendengar dengan cara menerima masukan informasi dan mengolahnya menjadi sebuah pengetahuan. Karena fungsi indra pendengaran sangat mempengaruhi perolehan informasi seorang anak , maka anak harus melakukan proses mendengarkan dan memahami informasi. Kemampuan ini dipelajari lewat bimbingan dan pengajaran orang tua, guru, dan orang lain di lingkungan sekitar anak. 

2. Berbicara
Anak-anak memerlukan kesempatan untuk bicara dan didengarkan. Hal yang dapat dilakukan misalnya dengan melakukan dialog efektif antara orang dewasa dan anak. Saat orang dewasa mendengarkan ketika anak itu berbicara dan mengajukan pertanyaan, hal itu akan mendorong anak bicara lebih banyak, dan memperluas wawasan serta dapat menambah kosakata si anak.

3. Membaca
Membaca merupakan kemampuan individu dalam mengolah kata-kata dan sistem bahasa pada huruf dan kata tercetak. Kuncinya adalah memahami kombinasi huruf dan kata yang tercetak. Suatu hal yang penting dalam perolehan kemampuan membaca pada anak adalah dengan menggunakan bahasa yang konkret dan konteksual. Artinya, anak akan tahu tata bahasanya dengan melihat bentuk konkret dari bendanya yang berasal dari lingkungan sekitar. Cara tersebut mempermudah kemampuan anak membaca dan memahami apa yang dibacanya.

4. Menulis
Kemampuan anak selanjutnya setelah membaca adalah kemampuan menulis. Hal ini merupakan bagian yang paling rumit dalam perolehan bahasa anak. Namun demikian, proses yang dialami tentunya haruslah bertahap. Kemampuan menulis anak diawali dengan kemampuannya mencorat-coret,  baru kemudian bertahap menulis bentuk huruf yang jelas. Anak-anak harus dimotivasi untuk menulis guna mengungkapkan ide dan pikiran mereka dengan huruf cetak.

Kemampuan anak-anak ini akan terus berkembang sepanjang anak-anak mempunyai pengalaman yang berulang. Orang tua sangat berperan dalam hal mendampingi dan memberikan motivasi agar anak bisa enjoy dan nyaman dalam melakukan proses belajarnya, terutama dalam hal mengembangkan kemampuan berbahasanya.

3 komentar untuk "Perkembangan Bahasa Anak"

  1. Waaha kebetulan saya jurusan Pendidikan kak. yeaay dapat ilmu di malam hari hihi. Makasih kak. Tulisan yang bermanfaat. SEmangat kak

    BalasHapus
    Balasan
    1. Alhamdulillah.. terimakasih ya.. salam semangat..

      Hapus
    2. Komentar ini telah dihapus oleh pengarang.

      Hapus