Jika mendengar kata setan, maka akan muncul dibenak kita sosok yang seram, menakutkan dan jahat. Setan ada disekitar kita. Hidup selamanya mencari mangsa dari golongan manusia yang akan ia jadikan teman di neraka. Ia merupakan kalangan dari jin yang durhaka.
Secara etimologi bahasa Arab, kata setan diambil dari kata sya–tha–na yang bermakna menjauh. Maksudnya adalah mereka yang disebut setan, jauh dari Allah dan menjauhkan orang beriman dari Rabb mereka.
Sebagai seorang yang beriman, wajib bagi kita percaya akan keberadaannya diantara kehidupan manusia di dunia. Ya, setan memang Allah ciptakan untuk menguji iman manusia. Setan punya misi untuk memalingkan manusia dan menyesatkannya dari jalan kebenaran.
Ketika manusia memperturutkan hawa nafsunya, berbuat salah dan dosa, melakukan suatu tindakan kejahatan dan kekejian juga kebohongan, maka itu semua datangnya dari setan.
Dalam Tafsir Ibnu Katsir, Ibnu Katsir menyatakan bahwa setan memiliki karakter yang jauh dari watak manusia dan jauh dari perilaku kebaikan. Dalam kitab Al-Misbahul Munir, Imam Rafi’i juga menulis bahwa setan adalah setiap sesuatu yang buruk yang berasal dari jin, manusia dan binatang.
Jika kita sudah mengetahui siapa dan bagaimana setan membujuk manusia untuk melakukan keburukan hingga menjerumuskan kita pada jalan kesesatan, maka kita akan menjadi lebih berhati-hati dalam melangkah menjalani kehidupan.
Bagaimana menghindari pengaruh setan yang sesat, adalah dengan mendekatkan diri kita kepada Allah SWT. Menjalankan segala perintah-Nya dan menjauhi segala larangn-Nya.
Secara etimologi bahasa Arab, kata setan diambil dari kata sya–tha–na yang bermakna menjauh. Maksudnya adalah mereka yang disebut setan, jauh dari Allah dan menjauhkan orang beriman dari Rabb mereka.
Sebagai seorang yang beriman, wajib bagi kita percaya akan keberadaannya diantara kehidupan manusia di dunia. Ya, setan memang Allah ciptakan untuk menguji iman manusia. Setan punya misi untuk memalingkan manusia dan menyesatkannya dari jalan kebenaran.
Ketika manusia memperturutkan hawa nafsunya, berbuat salah dan dosa, melakukan suatu tindakan kejahatan dan kekejian juga kebohongan, maka itu semua datangnya dari setan.
Dalam Tafsir Ibnu Katsir, Ibnu Katsir menyatakan bahwa setan memiliki karakter yang jauh dari watak manusia dan jauh dari perilaku kebaikan. Dalam kitab Al-Misbahul Munir, Imam Rafi’i juga menulis bahwa setan adalah setiap sesuatu yang buruk yang berasal dari jin, manusia dan binatang.
Jika kita sudah mengetahui siapa dan bagaimana setan membujuk manusia untuk melakukan keburukan hingga menjerumuskan kita pada jalan kesesatan, maka kita akan menjadi lebih berhati-hati dalam melangkah menjalani kehidupan.
Bagaimana menghindari pengaruh setan yang sesat, adalah dengan mendekatkan diri kita kepada Allah SWT. Menjalankan segala perintah-Nya dan menjauhi segala larangn-Nya.
Berpegang teguh pada Al Quran dan As Sunnah adalah senjata kita menaklukkan makhluk yang bernama setan. Sehingga dengan begitu, insyaallah kita akan selamat, baik di dunia maupun di akhirat.
Tak kenal maka tak sayang. Tidak mengenal sifat setan maka kita akan melangkah di jalan yang salah, yang tidak diridhai oleh Allah SWT.
Tak kenal maka tak sayang. Tidak mengenal sifat setan maka kita akan melangkah di jalan yang salah, yang tidak diridhai oleh Allah SWT.
Oleh karenanya, ketika kita tahu bahwa ada makhluk lain yang bernama setan, yang kerap menggoda manusia dengan bujuk rayunya, maka, waspadalah, waspadalah.
Dengan begitu kita akan berbahagia, selamat dari jerat-jerat yang dapat membawa kita menjadi temannya di neraka. Wallahu’alam.
Dengan begitu kita akan berbahagia, selamat dari jerat-jerat yang dapat membawa kita menjadi temannya di neraka. Wallahu’alam.
Posting Komentar untuk "Kenali Setan Maka Berbahagialah"