Mabit Di Sepuluh Malam Terakhir Ramadhan


Dua puluh empat jam dalam sehari, tiga puluh hari dalam sebulan, tiga ratus enam puluh lima hari dalam setahun. Waktu terus bergulir begitu cepat, tiada terasa. Tetiba sadar, bahwa usia sudah tak lagi muda. Fisik pun berkurang tenaga. Otak sering ngeblang dan jadi pelupa. Inikah pertanda, bahwa tidak akan lama lagi, jatah waktu kita tinggal di dunia?⁣

Di tengah kesibukan yang tiada habisnya, manusia butuh rehat. Butuh menepi, menyendiri. Bekhalwat dengan Allah Rabbul Izzati. Tunaikan kewajiban kita sebagai hamba yang tak punya arti apa-apa di hadapan Ilahi. Hanya iman dan takwa sajalah yang kan diperhitungkan nanti.⁣

*****⁣

Beberapa waktu lalu, si bungsu dan pengais bungsuku menyodorkan sebuah surat pemberitahuan dari sekolahnya. “Ada acara mabit di sekolah mi,” celoteh mereka. Dan dengan semangatnya mereka berebut menyatakan diri ingin ikut. ⁣

Tanpa menunggu lama, saat ijin sudah diterima, mereka bergegas menyiapkan perlengkapannya. Alhamdulillah, walau masih kelas dua dan kelas empat di Sekolah Dasar, mereka begitu mandiri. Semua keperluannya, yang sesuai usia mereka, sudah dapat dilakukan sendiri.⁣

Terlampir rundown acara pada surat pemberitahuan. Kegiatannya sangat banyak. Diantaranya ada shalat berjamaah, tilawah al quran, murajaah, mendengarkan kajian, buka puasa dan sahur bersama, serta masih banyak kegiatan lainnya. Benar-benar acara mabit, Malam Bina Iman dan Takwa. ⁣

Anak-anak akan mabit selama dua hari. Suasana rumah otomatis akan menjadi sangat sepi. Tapi tak apa. Sejak dini mereka sudah berlatih untuk mabit, kelak dewasa akan terbiasa nanti.⁣

*****⁣

Untuk anak-anak, kegiatan mabit dengan bermalam di sekolah atau di masjid, yang diisi dengan kegiatan positif ini perlu digalakkan. Selain untuk membentengi anak-anak kita dari derasnya arus informasi yang menyesatkan dan mengarah pada kemaksiatan, kegiatan mabit juga melatih kemandirian serta sebagai sarana menjalin silaturahmi.⁣

Sebagai orang dewasa, rasanya kita perlu menyisihkan sedikit waktu untuk melaksanakan mabit. Apalagi di bulan mulia ini, ada sepuluh malam terakhir yang dapat dimanfaatkan untuk mabit dan i’tikaf di masjid. Raih sebanyak-banyaknya keberkahan. Mintakan ampunan, tuk peroleh kebaikan di dunia dan akhirat. ⁣

*****⁣

Selagi masih diberi kesempatan, sebelum Ramadhan pamit pergi,⁣
Mari gunakan waktu yang terbatas ini,⁣
Semoga diberi kekuatan untuk mengendalikan diri,⁣
Jangan sampai nafsu kita menggagahi,⁣
Dan menyesal, meratapi nasib diri,⁣
Mengapa kita tak segera kembali,⁣
Kembali pada jalan-Nya yang diterangi.. ⁣

Posting Komentar untuk "Mabit Di Sepuluh Malam Terakhir Ramadhan"