Genre Dalam Tulisanku

Seperti apa dan bagaimana yang maksud genre itu?  Jujur, awalnya  saya kurang paham. Menulis saja apa yang mau saya tulis, tanpa memikirkan genrenya. Tapi kemudian, setelah saya mengikuti dan bergabung di komunitas menulis ODOP, alhamdulillah, bertambah pengetahuan saya. Walaupun saya sendiri masih belum mendalami ilmu tentang genre ini.

Adalah genre, yang dalam KBBI (Kamus Besar Bahasa Indonesia) berarti jenis, tipe, atau kelompok sastra atas dasar bentuknya, atau bisa disebut juga ragam sastra.

Genre, merupakan istilah serapan untuk ragam yang terbagi dalam bentuk seni atau tutur tertentu menurut kriteria yang sesuai untuk bentuk tersebut. Genre dalam tulisan dibedakan dalam kategori fiksi dan non fiksi.  Di masyarakat luas, masih banyak kalangan yang belum dapat membedakan mana tulisan bergenre fiksi dan mana tulisan bergenre non fiksi.

Sebenarnya sih, mudah untuk mengetahui perbedaan antara fiksi dan non fiksi. Perbedaan antara fiksi dan nonfiksi hanya terletak pada masalah faktual atau tidak, imajiner atau tidak. Jadi, perbedaan antar keduanya sama sekali tidak ada hubungannya dengan gaya bahasa atau apapun selain masalah fakta atau imajiner. Berikut penjelasannya.

Pertama fiksi, yaitu genre yang biasanya berupa cerita yang hanya membutuhkan imajinasi dalam pengolahannya. Jadi, fiksi adalah jenis tulisan yang berdasarkan imajinasi. Cerita dalam karangan fiksi merupakan rekaan si penulisnya. Jenis tulisan fiksi antara lain cerita pendek (cerpen),  novel, cerita sinetron, telenovela, drama, komedi, horor, laga, roman, humor, misteri, dan petualangan.

Kedua non fiksi, yaitu sebuah genre yang berisi tentang tulisan-tulisan yang tidak terlalu membutuhkan imajinasi. Pada genre ini, isi tulisan biasanya memuat narasi kepenulisan ilmiah, jurnal, artikel, tips dan trik, opini, biografi, esai, memoar, jurnalisme, ekonomi ataupun catatan bersejarah.

Jadi, kalau ditanya tulisan-tulisan saya bergenre apa? Saya akan jawab dengan non fiksi. Karena biasanya tulisan saya berbentuk sebuah artikel yang berisi tips atau trik, opini, pengalaman pribadi dalam kehidupan sehari-hari, dan sama sekali tidak mengandung imajinasi. Karena terus terang saya bukan termasuk orang-orang yang imajiner, yang punya imajinasi tinggi dalam menuangkan gagasan dalam tulisan.

Dan juga karena saya bukanlah termasuk orang yang puitis. Jika dibanding dengan menulis artikel, menulis karya fiksi lebih dibutuhkan nilai estetika atau keindahan di dalam bahasa yang digunakan. Nilai keindahan itu berupa kata-kata yang bermajas, berisi romansa dan puitis, yang dikemas secara apik dengan bahasa-bahasa yang khas. Sehingga seorang yang membacanya akan merasa terbawa dengan suasana.

Namun begitu, di masa mendatang saya ingin dapat menulis sebuah tulisan fiksi, yang selama ini idenya mentok teronggok di laptop. Apa mungkin karena bukan passion saya ya? Hehe..

Satu hal yang saya yakini, sejatinya setiap penulis memiliki jati diri yang berbeda satu dengan yang lainnya. Dan jati diri tersebut yang harus dicari, dibentuk, dan kemudian diasah agar kemampuannya mumpuni. Sehingga kita bisa menjadi penulis yang memberi inspirasi. Menebar wawasan dan ilmu agar menjadi manfaat yang pasti.  Dan terakhir, genre adalah pilihan. Menulislah dimana kau nyaman.

3 komentar untuk "Genre Dalam Tulisanku"

  1. Kalo saya genrenya rock n roll Bu :-)

    BalasHapus
  2. Menulislah dimana kau nyaman. Suka😍
    Semangat menebar karya penuh inspiratif Cekgu😘

    BalasHapus